Review Film "The Truth About Cats & Dogs" (1996) - Lucu & menghibur, tapi kurang inspiratif
The Truth About Cats & Dogs (1996)
Sutradara: Michael Lehmann
Penulis: Audrey Wells
Pemain: Janeane Garofalo, Uma Thurman, Ben Chaplin
Produksi: 20th Century Fox
Film ini bercerita tentang seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter hewan bernama Abby (Janeane Garofalo) yang memiliki sebuah acara di stasiun radio yang membahas mengenai kesehatan hewan. Abby dikisahkan tidak memiliki fisik yang atraktif seperti kebanyakan wanita lainnya. Ia tinggal di sebuah apartemen dengan kucingnya seorang diri. Tidak pernah terbayang dalam diri Abby untuk memiliki seorang kekasih.
Sampai suatu saat, Brian (Ben Chaplin) meneleponnya lewat acara radio tersebut untuk meminta pertolongan. Brian yang berprofesi sebagai seorang fotografer sedang kesulitan menangani seekor anjing yang akan ia foto. Dengan dituntun Abby via telepon, Brian akhirnya berhasil menjinakkan anjing itu bahkan sampai memeliharanya. Brian sangat terkesan pada Abby dan sebagai ucapan terima kasih, ia ingin bertemu dengannya secara langsung. Abby yang memiliki low-self esteem berbohong pada Brian dengan mengatakan bahwa ia memiliki tubuh yang ramping, tinggi, dan berambut pirang. Abby tidak menganggap serius ajakan Brian untuk bertemu, membuat Brian menunggunya sepanjang hari.
Suatu malam, Abby terganggu dengan keributan di apartmennya. Tetangganya bernama Noelle (Uma Thurman) sedang bertengkar dengan pacarnya yang kasar. Abby lalu menolong Noelle mengusir pacarnya, yang mengakibatkan bow biolanya patah. Saat itulah mereka berkenalan untuk pertama kali.
Keesokan harinya, sebagai tanda maaf Noelle mendatangi kantor siaran Abby untuk memberinya bow biola yang baru. Semua orang di sana terkesima melihat Noelle yang rupawan yang ternyata seorang model majalah. Abby keluar ruangan sebentar dan meninggalkan Noelle bermain dengan alat siarannya, pada saat yang sama Brian datang bersama anjingnya ke ruang siaran itu untuk mencari Abby. Abby sangat terkejut. Abby menyuruh Noelle berpura-pura menjadi dirinya dan tidak dapat dipungkiri memang Noelle lah yang menarik perhatian Brian untuk pertama kali. Abby sendiri memperkenalkan dirinya sebagai Donna seorang tukang keju. Dari situlah kesalahpahaman dimulai.
Seiring waktu Abby dan Noelle menjadi teman karena keduanya memang sama-sama kesepian. Abby yang kurang atraktif namun pintar, kontras dengan Noelle yang cantik namun agak lamban.
Suatu malam Abby terkejut karena Brian meneleponnya. Tentu saja Brian masih mengira Abby yang ia telepon adalah Abby yang ada dalam bayangannya. Percakapan di telepon itu terasa mengasyikkan dan berlanjut semalaman, bahkan mereka melakukan phone sex. Please Abby...
Percakapan itu membuat mereka saling mengerti kepribadian masing-masing dan hal-hal yang disukai.
Pada awalnya Noelle tidak tertarik dengan Brian. Namun Noelle yang baru putus dari kekasihnya, merasa terharu ketika Brian menghadiahinya sebuah buku (tentu saja saat itu Brian menganggapnya Abby). Noelle merasa tersentuh karena selama hidupnya ia tidak pernah dihadiahi sebuah buku dan diperlakukan istimewa. Dari sana ada rasa ketertarikan pada Brian, namun dalam hatinya ia terus menyangkal karena hal itu pasti akan menyakiti temannya.
Abby dan Noelle bersepakat mengakhiri semuanya di suatu malam dengan pesta kecil-kecilan di tempat Brian. Namun Abby memperhatikan Brian memang benar-benar tidak bisa melepaskan pandangannya dari Noelle. Abby yang merasa sedih pergi meninggalkan mereka berdua. Sejak saat itu Abby dan Noelle tidak pernah bertemu lagi. Berkali-kali Noelle menelepon Abby untuk meminta maaf. Namun Abby selalu menjauh.
Ada beberapa momen dimana sebenarnya Brian juga menyadari ada sesuatu yang istimewa dari diri Abby (yang ia kira Donna). Abby yang terlanjur hopeless tidak menghiraukan tanda-tanda itu. Sampai suatu hari Brian datang ke rumahnya dengan mendadak. Dari sana ia menyadari bahwa Brian sebenarnya tulus menyukai Abby apa adanya. Ketika akan pergi, Brian menemukan selembar brosur acara radio yang tertera foto Donna dan nama aslinya. Akhirnya Brian mengetahui bahwa semuanya adalah kebohongan. Ia marah besar lalu pergi meninggalkan Abby dan Noelle.
Abby dan Noelle berinstrospeksi diri. Mereka berdua akhirnya sudah kembali berteman. Noelle menyuruh Abby untuk mendatangi Brian untuk meminta maaf. Namun Brian yang masih kesal tidak menggubris permintaan maaf Abby. Abby pun pasrah dan memutuskan untuk melanjutkan kembali hidupnya seperti semula.
Hari-hari berlalu, tiba-tiba seekor anjing datang ke ruang siaran Abby. Abby terkejut karena tahu siapa pemiliknya, yang berarti dia sedang berada di dekatnya sekarang...
Film ini pertama kali saya tonton ketika masih SMA di Global TV 😂 Saya masih ingat betul karena ceritanya yang memang unik. Sekarang film ini mengingatkan saya pada film lain berjudul "Sierra Burgess is a Loser" yang sempat hype beberapa bulan kemarin. Ceritanya agak mirip. Mungkinkah film ini adalah pelopor dari film bertema sama lainnya?
Penampilan Garofalo sebagai Abby yang easy going dan komikal sangat menghibur dan nyaman dilihat. Tidak ada yang 'wah' dari penampilan Uma Thurman di film ini, bahkan sempat terasa geli namun ciri khas akting beliau yang awkward tetap bisa membuat saya tersenyum. Penampilan aktor pria utama pun tidak begitu stand out dan karakternya kurang memiliki kepribadian yang menonjol.
Beberapa adegan komedinya agak garing namun tidak mengganggu. Lalu yang membuat saya heran yaitu penampilan fisik Janeane Garofalo sebagai Abby yang tidaklah seburuk itu. Bahkan menurut saya ia tidak kalah cantik dengan Noelle. Film ini sebenarnya potential dengan ceritanya yang unik dan baru pada zamannya, tetapi sayangnya tidak memiliki pesan moral tertentu seperti yang diharapkan. Namun bagi saya tetap menghibur dan memorable.
Memorable scene:
Abby dan Noelle dengan canggung menyambut kedatangan Brian 😂
Brian terpesona dengan kecantikan tersembunyi Donna (Abby).
Noelle berusaha memperbaiki pertemanannya dengan Abby. Ia kesepian dan merindukannya. Poor Noelle...
Brian dan Donna (Abby) memandangi sunset bersama.
Sutradara: Michael Lehmann
Penulis: Audrey Wells
Pemain: Janeane Garofalo, Uma Thurman, Ben Chaplin
Produksi: 20th Century Fox
Film ini bercerita tentang seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter hewan bernama Abby (Janeane Garofalo) yang memiliki sebuah acara di stasiun radio yang membahas mengenai kesehatan hewan. Abby dikisahkan tidak memiliki fisik yang atraktif seperti kebanyakan wanita lainnya. Ia tinggal di sebuah apartemen dengan kucingnya seorang diri. Tidak pernah terbayang dalam diri Abby untuk memiliki seorang kekasih.
Sampai suatu saat, Brian (Ben Chaplin) meneleponnya lewat acara radio tersebut untuk meminta pertolongan. Brian yang berprofesi sebagai seorang fotografer sedang kesulitan menangani seekor anjing yang akan ia foto. Dengan dituntun Abby via telepon, Brian akhirnya berhasil menjinakkan anjing itu bahkan sampai memeliharanya. Brian sangat terkesan pada Abby dan sebagai ucapan terima kasih, ia ingin bertemu dengannya secara langsung. Abby yang memiliki low-self esteem berbohong pada Brian dengan mengatakan bahwa ia memiliki tubuh yang ramping, tinggi, dan berambut pirang. Abby tidak menganggap serius ajakan Brian untuk bertemu, membuat Brian menunggunya sepanjang hari.
Keesokan harinya, sebagai tanda maaf Noelle mendatangi kantor siaran Abby untuk memberinya bow biola yang baru. Semua orang di sana terkesima melihat Noelle yang rupawan yang ternyata seorang model majalah. Abby keluar ruangan sebentar dan meninggalkan Noelle bermain dengan alat siarannya, pada saat yang sama Brian datang bersama anjingnya ke ruang siaran itu untuk mencari Abby. Abby sangat terkejut. Abby menyuruh Noelle berpura-pura menjadi dirinya dan tidak dapat dipungkiri memang Noelle lah yang menarik perhatian Brian untuk pertama kali. Abby sendiri memperkenalkan dirinya sebagai Donna seorang tukang keju. Dari situlah kesalahpahaman dimulai.
Suatu malam Abby terkejut karena Brian meneleponnya. Tentu saja Brian masih mengira Abby yang ia telepon adalah Abby yang ada dalam bayangannya. Percakapan di telepon itu terasa mengasyikkan dan berlanjut semalaman, bahkan mereka melakukan phone sex. Please Abby...
Percakapan itu membuat mereka saling mengerti kepribadian masing-masing dan hal-hal yang disukai.
Film ini pertama kali saya tonton ketika masih SMA di Global TV 😂 Saya masih ingat betul karena ceritanya yang memang unik. Sekarang film ini mengingatkan saya pada film lain berjudul "Sierra Burgess is a Loser" yang sempat hype beberapa bulan kemarin. Ceritanya agak mirip. Mungkinkah film ini adalah pelopor dari film bertema sama lainnya?
Penampilan Garofalo sebagai Abby yang easy going dan komikal sangat menghibur dan nyaman dilihat. Tidak ada yang 'wah' dari penampilan Uma Thurman di film ini, bahkan sempat terasa geli namun ciri khas akting beliau yang awkward tetap bisa membuat saya tersenyum. Penampilan aktor pria utama pun tidak begitu stand out dan karakternya kurang memiliki kepribadian yang menonjol.
Beberapa adegan komedinya agak garing namun tidak mengganggu. Lalu yang membuat saya heran yaitu penampilan fisik Janeane Garofalo sebagai Abby yang tidaklah seburuk itu. Bahkan menurut saya ia tidak kalah cantik dengan Noelle. Film ini sebenarnya potential dengan ceritanya yang unik dan baru pada zamannya, tetapi sayangnya tidak memiliki pesan moral tertentu seperti yang diharapkan. Namun bagi saya tetap menghibur dan memorable.
Memorable scene:
Abby dan Noelle dengan canggung menyambut kedatangan Brian 😂
Brian terpesona dengan kecantikan tersembunyi Donna (Abby).
Noelle berusaha memperbaiki pertemanannya dengan Abby. Ia kesepian dan merindukannya. Poor Noelle...
Brian dan Donna (Abby) memandangi sunset bersama.
Comments
Post a Comment